Minggu, 28 Maret 2010

Go Bom Kart!!

Tadi pagi, gw bangun dengan badan yg agak aneh. Badan yg serasa bukan milikku. Badan yg seharusnya ga gw miliki mengingat gw seorang atlet panjat pinang. Badan gw pegal dan sakit. Sepertinya kemaren gw melakukan hal-hal yang tak biasa. Mungkin gara-gara gw minum susu pada malam hari.., mmhhh bukan. Mungkin gara-gara gw makan karena lapar... mmhh bukan juga. "Tingg.." tiba-tiba ada lampu neon nyala di atas kepala gw. Penyebab nya adalah ekspedisi yang super duper keren bersama teman-teman sepermainan kemaren sore. Widiw... ekspedisi yang memacu hormon adrenalin untuk mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah serta mempercepat perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati. Wow Fantastis, Bombastis, Amazing.

Hening.

Sekedar buat melatih ingatan, gw coba buat review ekspedisi kemaren. Cekidot.

Sore kemaren, Arya (temen gw) sms klo bentar lg temen-temen asrama mau jalan. "Ok, gw musti tampil keren, ini kan lg satnite", kata ku dalam hati. Beberapa menit berlalu, gw udah selesai berbenah demi mengarungi dunia remaja pada sore itu. Jadilah gw dgn kaos oblong, celana kain coklat, sandal outdoor, serta rambut acak-acakan, betapa kerennya gw pada saat itu (hueeekkk ampe keluar darah).

Beberapa saat kemudian, Arya dengan gaya yg juga keren telah tiba di rumah gw sehat walafiat. Gw ma Arya bakal berangkat bareng ke TKP yg bernama GTC buat maen go-kart. Perasaan gw waktu itu sangat menggebu-gebu. Karena saat itu adalah kali pertama atau yg lazim disebut perdana gw maen go-kart. Setelah mendengar tips n' trick main go-kart dari kakak gw akhirnya kami berangkat dengan mantap.

Teryata temen-temen yang laen udah stand by di TKP. Agar tak dihakimi orang-orang barbara seperti mereka, gw dengan kecepatan tamiya bergegas ke lokasi. Akhirnya kami sampai dan disambut hangat oleh orang-orang barbara tsb. Kami sempet salam-salaman, peluk-pelukan, tinju-tinjuan, tembak-tembakan, sampai bunuh-bunuhan (maklum, mantan preman pasar). Oh iya, spya lbh akrab, nama temen-temen gw yakni : Arya, Atong, Arafah, Accink, Fahrul, Ikram, dan Opik. Karena menyadari waktu adalah uang, kami segera beli tiket gokart nya dan menyerahkan kepada pihak yang berwajib.

Setelah melakukan perdebatan yang tinggi, 3 orang pertama yang bakal main yaitu, Gw, Arya, Fahrul. Pada saat itu gw sempet nervous, soalnya gw pertama kali main kok gw yang pertama. Tapi sepertinya temen-temen gw melihat potensi sport pada diri gw. Ok, lets do it. Pertama-tama pakai alat pengaman nya (jangan berfikir jorok ae), yaitu Helm, Jaket balapnya. Lalu diberi les singkat selama 15 detik tata cara maen gokart nya. Setelah merasa semua sudah mantap, sang pengawas arena mengibarkan bendera tanda dimulai nya race. 

Beuhhh, si Arya dan Fahrul sepertinya mantan juara F1 junior antar desa. Mereka melaju khalayaknya Michael Schumacer yang lagi kebelet pipis. Sementara gw, seperti bocah yang lagi naek sepeda roda tiga. "Ga pp kan baru pertama kali", benak gw. Betul-betul mesin rumput beroda empat a.k.a gokart itu susah dikontrol. Getarnya luar biasa, + setir yang kayak 10 tahun ga dikasi pelumas. Dan lagi gas nya yang aneh-aneh, gw rasanya udah tarik kaki dari gas masih kencang aja itu gokart. "kayak nya gara-gara sandal outdoor yang tebal ini", pikir ku coba menganalisa keadaan. Alhasil pada race pertama itu, arya + fahrul 2 kali menyalip gw sambil cengar cengir. 

Race kedua yang pesertanya Atong Arafah + opik asli konyol. Ada opik lah yang kata Arya seperti pemotong rumput. Jalannya lambat, si opik sepertinya main aman. Ada Atong yang agak lambat jga tapi hobi nabrak-nabrak. Sampai-sampai dia menabrak Arafah ke sisi arena sampe gokart na stuck gara-gara terobsesi game "Road Race" PS1. Dan lagi ada arafah yang maen gokart kayak nutup mata. Dia selalu lewat pitstop sampai-sampai hampir nabrak pengawas arena yang ga bersalah.

Tapi emang race ketiga yang terkocak. Race tersebut dihuni ama Accink, Ikram, dan Arya yang masih penasaran.  Cuma si Ikram yang ga mencolok balapannya. Si Accink maen nya gila banget. Si Accink sepertinya ada dendam ama ban-ban yang tersusun sebagai batas arena balap. Hobi banget nabrak ban nya. Sampai-sampai dengan anarki dia nabrak ban ampe tembus ke jalur laennya. Semoga ban-ban yang udah ditabrak secara mengenaskan diterima di sisi-Nya, Amiin. Nah si Arya laen lagi maennya. Kalau di race pertama dia kea Michael Schumacer yang lagi kebelet pipis, race ketiga ini dia sepertinya udah kebelet eeq. Kencang tenan maennya. 

Untuk merecover harga diri gw pada race pertama, gw berinisiatif pengen maen sekali lagi. Gw sebagai titisan Ananda Mikola pengen buktiin kepada dunia bahwa gw mampu, YEahhhh!!!.

Fahrul dan Arafah pun mendampingi gw di race keempat ini dengan penuh rasa haru. Keajaiban pun terjadi. Gw tiba-tiba dirasuki roh leluhur yg jago maen gokart, khalayak Aang yg dirasuki oleh Avatar Roku dalam sinetron Avatar. Gw dengan sigap melewati tikungan-tikungan tajam bagai halilintar. Namun bukan cuma gw yang sepertinya dirasuki roh. Fahrul juga dirasuki roh, tapi roh kucing garong. Alhasil terjadilah adegan salip menyalip antara gw ama Fahrul. Adegan yang biasa kita lihat di Formula 1 a.k.a F1. Nice Race. Cool.

Karena merasa hasrat belum terpuaskan hanya dengan maen gokart, kami lalu memutuskan akan bermain BomBomKart di mall yang berbeda. Kurang lebih 45 perjalanan ke TKP, akhirnya tiba sehat walafiat. Karena jumlah kami banyak seperti kawanan domba di tengah gurun, kembali dipisah 2 round. Round pertama dihuni oleh Atong, Opik, Ikram, Accink. Namun yang menarik perhatian dari round ini bukanlah dari mereka berempat. Tapi aksi dari penjaga BomBomKart nya. Dia dengan muka distay-cool kan, menjalan kan BomBomKartnya dengan lihai. "wajarlah lu jago, tiap hari kerja lu latihan",kata gw dengan kesal melihat ke-jago-annya (nah lo). Merasa aksi nya tersaingi oleh penjaga BBK (BomBomKart, sori capek gw ngetik berulang-ulang -_-), Atong dengan bringas mengejar si penjaga, dan menabrak nya terus menerus. Nice Atong, gw dukung d~.~b.

Setelah beberapa menit melihat kelihaian sang penjaga BBK, round 2 pun dimulai. Ini adalah round penuh darah dan tangisan. Tabrak menabrak disertai suara ngakak yang khas mengisi Round 2 ini. Sepertinya kami berempat memang berniat membunuh satu sama lain. Tapi alhamdulillah ga sampai ada yang mati, cuma kaki bengkak2 karena terbentur.

Kalori pun hampir habis dikarenakan permainan yang hampir merenggut nyawa kami. Tapi kami masih bisa berfikir sehat. Solusi untuk itu adalah MAKAN.. solusi terbaik (anak bayi juga tau itu ~~). Setelah memenuhi panggilan Allah beberapa menit, kami bergegas mengisi perut di "warung" berjudul D'cost. Dengan sporadis kami melahap sajian-sajian yang dihidangkan. 

Alhamdulillah. Tugas suci itu telah dilaksanakan. Sebagai ending dari ekspedisi itu kami memilih ke Amazon, zona bermain gtu. Kembali kalori kami terpakai disana. Bukan karena push up 100x disana (ngapain juga push-up --a), tapi karena terlalu menganggap real permainan + ngakak. Contoh, permainan tembak-tembak gtu, karena anggap real, kami dengan mulut berbusa mengeluarkan bunyi "trrreet treett treet" khalayaknya suara tembakan. Apa coba, kekanan-kanan, cih (padahal gw jga gtu T_T).

"Ok gw rasa udah cukup hari ini" ujar seseorang ditengah keramaian. Kami pun mengakhiri ekspedisi mengerikan itu dengan jalan terpisah. Hikz, So sad. Kami pulang ke tempat masing-masing dengan penuh senyum, bukan hanya karena ekspedisi yang luar biasa pada hari itu, tapi juga karena dompet ga jebol amat dalam. Alhamulillah.


Satu kesalahan fatal yang gw lakukan selama ekspedisi itu adalah ga mendokumentasi nya. Maaf teman-teman, anekdot ini ga disertai foto nya. Harap Maklum. Tq  

0 komentar:

Posting Komentar